Rabu, 23 Januari 2019

LAJUKELA COFFEE SUDAH BISA D I BELI DI SEKITARAN RUMBAI - PEKANBARU

Bermitra dalam berjualan kopi itu adalah hal yang biasa dalam menjalankan usaha sekarang ini. Bermitra berarti bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama dengan hasil yang maksimal untuk peningkatan tarap hidup orang bermitra

Lajukela Coffee kini sudah hadir di daerah Rumbai yaitu di sekitaran Sembilang. Masih berupa toko online dan bukan toko berwujud fisik. 

Tidak mudah mencari kedai atau ruko dengan modal pas pasan di daerah rumbai. karena masih pemula dan modal tidak dari pinjaman ke bank atau ke kawan..

Di Lajukela Coffee Rumbai juga menyediakan Kopi Arabika Gayo, Arabika Arjuna , Arabika Red Cuturra, Robusta Pati , Robusta Dampit dan Liberika Meranti. Kopi yang diproduksi lajukela coffee adalah kopi enak dan dengan standarisasi minimal Grade I .


Untuk Pembelian dan Pemesanan kopi di Wilayah Rumbai, Anda bisa menghubungi Ibu Yani di 08126882002

Tersedia kopi dengan kemasan 12 gram, 100 gram dan 250 gram dengan harga bervariasi.


WINE COFFEE , THE COFFEE WITHOUT ALKOHOL BUT VERI NICE - 150 RB/ 250 GRAM

untuk order 08117603471 

Sebelum lebih jauh kita membahas Wine Coffee, Lajukela Coffee Indonesia ingin menawarkan kepada Anda, para penikmat kopi Dunia , Wine Coffee yang kami miliki.

Arabika Gayo Proses Wine dan dimasak pada level Medium (City) adalah salah satu product yang dijual oleh Lajukela Coffee dengan kemasan 250 gram dengan harga 150 ribu / bungkus. Untuk Order anda bisa menghubungi kami di 08117603471 atau ke market place kami di www.tokopedia.com/liberikariau

ARABIKA KOPI GAYO WINE 
Sebenarnya wine coffee bukanlah suatu yang baru untuk industri kopi. Tapi banyaknya pertanyaan mengenai kopi jenis ini membuat saya akhirnya menulis sekilas tentang wine coffee. 
WINE dan kopi adalah dua hal yang sangat berbeda. Wine terbuat dari anggur sedangkan kopi adalah kopi. Kemudian apa pula wine coffee itu? Wine coffee sendiri adalah jenis proses pascapanen yang dialami kopi tersebut dan melahirkan sebuah (yang katanya) cita rasa unik menyerupai aroma wine. Dengan kata lain wine coffee juga bisa disebut dengan coffee fermented atau kopi yang mengalami proses fermentasi sebelum menjadi biji kopi.
Lalu apakah semua kopi bisa diproses menjadi wine coffee? Berdasarkan ngobrol singkat dengan seorang petani asal Takengon (yang meminta tak disebutkan namanya), menurutnya kopi yang baik untuk diproses menjadi wine coffee adalah kopi yang ditanam di atas ketinggian at least 1500 mdpl. Kenapa harus di ketinggian tertentu, karena (katanya) semakin tinggi kopi ditanam maka akan semakin banyak getahnya. Sedangkan jenis kopinya bisa apa saja peaberry juga bisa asal kualitasnya baik. Ceri kopi yang dipilih haruslah ceri merah penuh dan memang harus siap panen betul.
Setelah pemilihan ceri merah kopi, selanjutnya ceri kopi ini akan mengalami dry process yang hampir mirip dengan natural process yaitu penjemuran langsung hingga ceri kopi tersebut mengering secara alami. Jika natural process kira-kira memakan waktu penjemuran selama dua minggu, maka wine coffee memakan waktu 30 – 60 hari (tergantung cuaca juga). Proses penjemurannya memang sengaja lebih panjang karena petani percaya bahwa semakin lama dijemur, maka ceri akan semakin melekat dengan biji kopi. Dan itulah yang kelak mengeluarkan rasa dan aroma wine.
Di Indonesia sendiri sudah banyak perkebunan kopi yang menerapkan proses wine coffee ini. Tak hanya di Nanggroe Aceh Darussalam dan sekitarnya, di Sumatera Utara, di Jawa dan pulau-pulau lain sudah ada wine coffee. Menurut petani, harga wine coffee ini lebih tinggi dari harga kopi lain karena memang prosesnya yang terbilang sulit dan memakan waktu yang lama. Wine coffee ini punya penikmat sendiri dan banyak penggemarnya juga.

Lalu bagaimana dengan rasanya? Saya pernah mencoba wine coffee dari Takengon dan menurut saya rasanya cukup unik meski tak terlalu mirip wine beneran. Segar, asam dan berbeda saja sensasinya. Mungkin kamu punya pengalaman minum wine coffee juga?
https://majalah.ottencoffee.co.id/apa-sebenarnya-kopi-single-origin-itu/

LAJUKELA COFFEE : ARABIKA GUNUNG ARJUNA - NATURAL - 250 GRAM


Aroma yang enak sangat mendominasi kopi ini saat di seduh, Tentunya membuat orang akan berpikir, Kok bisa ada kopi searoma enak dan segar  itu ada. That 's Amazing.

Kopi Arabika dari Gunung Arjuno ini ditanam pada ketinggian di atas 1200 mdpl (meter dari permukaan laut) . Dengan bibit jenis LINI S 
Dipetik dari biji pilihan yaitu buah merah dan kemudia diolah dengan proses natural. (baca artikel lain di bloq ini mengenai proses pengolahan kopi..red)

Setelah diolah melalui proses Natural  , kopi Arabika Arjuno kemudian di masak (roasting) dengan level Medium (city). untuk mendapatkan aroma dan rasa yang nikmat.

Note dari kopi ini adalah aroma buah buah ini dengan medium acid , chocolate, sugar cane..clean after taste , 

Kami, Lajukela Kopi Indonesia menghadirkan kopi manis tanpa gula tanpa rasa pahit dan asam agar pengobatan atau untuk menjaga kesehatan bagi penikmat kopi Indonesia.

lajukela cofffee menjual kopi Arabika Arjuna  dengan harga yang sesuai dengan nikmatnya sebuah kopi. dimana dijual dengan harga dan kemasan :

Kemasan 250 gram, dijual dengan harga Rp.   80.000,-
Kemasan   12 gram, dijual dengan harga Rp.   10.000,- (minimal order 5ea)

Bilamana anda ingin menikmati kopi ini, segera hubungi kami di 08117603471 , atau visit market place kami di www.tokopedia.com/liberikariau atau www.tokopedia.com/lajukelagroup.


Kami harapkan Anda pembaca blog ini bisa dan dapat membeli kopi Arabika Arjuno dari Kami. Mungkin bagi anda, harga kopi dari lajukela coffee itu mahal tapi mahal itu relative..

Best Regards,

lajukela coffee



lajukela coffee, lajukela coffee, lajukela coffee

LAJUKELA COFFEE : ARABIKA RED CUTURRA TEGES - NATURAL DURIAN - 250 GR

Kali ini kami dari Lajukela Coffee menawarkan kepada Anda , salah satu kopi enak dari Pulau Jawa tepatnya dari daerah Teges Jawa Tengah .
Kenapa di bilang enak, karena para ahli kopi Indonesia mengatakan begitu dan bagi saya pun enak. Kopi rasa buah durian (duren)


Aroma buah durian bisa dinikamti pada suhu 65-70 degree C dan aromanya sangat mendominasi kopi ini saat di seduh, Tentunya membuat orang akan berpikir, Kok bisa ada kopi searoma buah durian itu ada. That 's Amazing.

Kopi Arabika dari daerah Teges Jawa Tengah  ini ditanam pada ketinggian di atas 1200 mdpl (meter dari permukaan laut) . 
Dipetik dari biji pilihan yaitu buah merah dan kemudia diolah dengan proses Honey. (baca artikel lain di bloq ini mengenai proses pengolahan kopi..red)

Setelah diolah melalui proses Honey , kopi Arabika Red Cuttura kemudian di masak (roasting) dengan level Medium (city). untuk mendapatkan aroma dan rasa yang nikmat.

Note dari kopi ini adalah aroma buah durian  dengan medium acid , chocolate, sugar cane., sweet after taste

Kami, Lajukela Kopi Indonesia menghadirkan kopi manis tanpa gula tanpa rasa pahit dan asam agar pengobatan atau untuk menjaga kesehatan bagi penikmat kopi Indonesia.


lajukela cofffee menjual kopi Arabika Rengganis  dengan harga yang sesuai dengan nikmatnya sebuah kopi. dimana dijual dengan harga dan kemasan :

Kemasan 250 gram, dijual dengan harga Rp.   80.000,-
Kemasan   12 gram, dijual dengan harga Rp.   10.000,- (minimal order 5ea)

Bilamana anda ingin menikmati kopi ini, segera hubungi kami di 08117603471 , atau visit market place kami di www.tokopedia.com/liberikariau atau www.tokopedia.com/lajukelagroup.


Kami harapkan Anda pembaca blog ini bisa dan dapat membeli kopi Arabika Red Cuttura dari Kami. Mungkin bagi anda, harga kopi dari lajukela coffee itu mahal tapi mahal itu relative..

Best Regards,

lajukela coffee



lajukela coffee, lajukela coffee, lajukela coffee

LAJUKELA COFFEE : ARABIKA RENGGANIS - HONEY BANANA - 250 GRAM

Kali ini kami dari Lajukela Coffee menawarkan kepada Anda , salah satu kopi enak dari Pulau Jawa tepatnya dari Lereng Gunung Argopuro Jawa Timur. .
Kenapa di bilang enak, karena para ahli kopi Indonesia mengatakan begitu dan bagi saya pun enak. Kopi rasa buah pisang


Aroma buah pisang sangat mendominasi kopi ini saat di seduh, Tentunya membuat orang akan berpikir, Kok bisa ada kopi searoma buah pisang itu ada. That 's Amazing.

Kopi Arabika dari Gunung Argopuro ini ditanam pada ketinggian di atas 1200 mdpl (meter dari permukaan laut) . 
Dipetik dari biji pilihan yaitu buah merah dan kemudia diolah dengan proses Honey. (baca artikel lain di bloq ini mengenai proses pengolahan kopi..red)

Setelah diolah melalui proses Honey , kopi Arabika Rengganis kemudian di masak (roasting) dengan level Medium (city). untuk mendapatkan aroma dan rasa yang nikmat.

Note dari kopi ini adalah aroma buah pisang (Banana Caramel) dengan medium acid , chocolate, sugar cane..

Kami, Lajukela Kopi Indonesia menghadirkan kopi manis tanpa gula tanpa rasa pahit dan asam agar pengobatan atau untuk menjaga kesehatan bagi penikmat kopi Indonesia.


lajukela cofffee menjual kopi Arabika Rengganis  dengan harga yang sesuai dengan nikmatnya sebuah kopi. dimana dijual dengan harga dan kemasan :

Kemasan 250 gram, dijual dengan harga Rp. 120.000,-

Bilamana anda ingin menikmati kopi ini, segera hubungi kami di 08117603471 , atau visit market place kami di www.tokopedia.com/liberikariau atau www.tokopedia.com/lajukelagroup.


Kami harapkan Anda pembaca blog ini bisa dan dapat membeli kopi Arabika Rengganis dari Kami. Mungkin bagi anda, harga kopi dari lajukela coffee itu mahal tapi mahal itu relative..

Best Regards,

lajukela coffee



lajukela coffee, lajukela coffee, lajukela coffee

LAJUKELA COFFEE : ARABIKA GUNUNG HALU - HONEY - KOPI AROMA PISANG- 250 GR

Kali ini kami dari Lajukela Coffee menawarkan kepada Anda , salah satu kopi enak dari Pulau Jawa tepatnya dari Lereng Gunung Halu Jawa Barat .
Kenapa di bilang enak, karena para ahli kopi Indonesia mengatakan begitu dan bagi saya pun enak.


Aroma buah pisang sangat mendominasi kopi ini saat di seduh, Tentunya membuat orang akan berpikir, Kok bisa ada kopi searoma buah pisang itu ada. That 's Amazing.

Kopi Arabika Gunung Halu ini ditanam pada ketinggian di atas 1200 mdpl (meter dari permukaan laut) . 
Dipetik dari biji pilihan yaitu buah merah dan kemudia diolah dengan proses Honey. (baca artikel lain di bloq ini mengenai proses pengolahan kopi..red)

Setelah diolah melalui proses Honey , kopi Arabika Halu kemudian di masak (roasting) dengan level Medium (city plus). untuk mendapatkan aroma dan rasa yang nikmat.

Note dari kopi ini adalah aroma buah pisang (Banana Caramel) dengan medium acild , chocolate, sugar cane..

Kami, Lajukela Kopi Indonesia menghadirkan kopi manis tanpa gula tanpa rasa pahit dan asam agar pengobatan atau untuk menjaga kesehatan bagi penikmat kopi Indonesia.


lajukela cofffee menjual kopi Arabika Gunung Halu dengan harga yang sesuai dengan nikmatnya sebuah kopi. dimana dijual dengan harga dan kemasan :

Kemasan 250 gram, dijual dengan harga Rp. 120.000,-

Bilamana anda ingin menikmati kopi ini, segera hubungi kami di 08117603471 , atau visit market place kami di www.tokopedia.com/liberikariau atau www.tokopedia.com/lajukelagroup.


Kami harapkan Anda pembaca blog ini bisa dan dapat membeli kopi Arabika Halu dari Kami. Mungkin bagi anda, harga kopi dari lajukela coffee itu mahal tapi mahal itu relative..

Best Regards,

lajukela coffee

lajukela coffee, lajukela coffee, lajukela coffee





LAJUKELA COFFEE - PROSES PENGOLAHAN KOPI

Dalam setiap gelas kopi yang kita minum ada cerita unik dibaliknya; mulai dari jenis kopinya, asal perkebunannya, pengolah kopinya, proses pasca-panen yang diterapkan, metode sangrainya, hingga akhirnya sampai di kedai kopi kesayangan untuk kita beli dan seduh di rumah. Khusus postingan blog kali ini, kami akan fokus pada pembahasan tentang proses pasca-panen yang dilakukan oleh para prosesor kopi.


Biji kopi pada umumnya memiliki warna coklat muda dengan variasi rona hijau yang berbeda. Biji kopi mentah atau yang belum disangrai biasa disebut juga kopi beras atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai green beans.
Bagaimana proses selanjutnya?
Sebelum memasuki proses pasca-panen, biji kopi terlebih dahulu dipetik, dan hanya biji kopi yang sudah matang yang bisa dipetik. Secara kasat mata, parameternya adalah warna buah ceri yang merah. Buah ceri kopi yang merah cenderung memiliki tingkat kematangan yang sempurna.
Setelah dipetik dan dikumpulkan, proses selanjutnya adalah pengupasan kulit ceri kopi dan teknik penjemuran. Proses inilah yang disebut sebagai proses pasca-panen. 
Apa saja sih proses pasca-panen yang dilakukan pada kopi? 
Berikut ini beberapa diantaranya:  
Proses Basah (Washed)
Pada proses basah, biji kopi yang sudah dipetik masuk ke dalam proses pemisahan (sortasi). Di tahap ini, biji kopi dimasukkan ke dalam air dan jika biji kopi mengapung, ini menandakan biji kopi tersebut cacat. Biji kopi yang cacat ini kemudian dipisahkan dari biji kopi yang lain. 
Setelah dilakukan pemisahan antara biji kopi yang cacat dan yang baik, langkah selanjutnya adalah pengupasan kulit dan daging biji kopi dengan menggunakan pulper atau alat pengupas. Saat dikupas dengan mesin pulper, biji kopi akan dimasukkan ke dalam bak penampung yang sudah diisi oleh air. Proses ini dilakukan untuk melarutkan lendir yang masih menempel pada kulit kopi (parchment). Setelah itu, kopi-kopi yang sudah dibersihkan ini masuk ke tahap berikutnya yaitu proses perendaman. Perendaman biasanya dilakukan selama 12 - 34 jam, tergantung dari faktor kelembapan dan suhu udara di lingkungan tersebut. Selama proses perendaman, air rendaman ini diganti sebanyak satu kali. 
Setelah perendaman selesai, tahap selanjutnya adalah penjemuran. Proses ini dilakukan untuk mengurangi kadar air pada biji kopi agar berada pada rasio 10-12%. Setelah kering, biji kopi disimpan terlebih dahulu untuk diistirahatkan atau resting, dimana pada tahap ini biji kopi dimasukkan ke dalam huller untuk melepaskan kulit parchment (disebut juga pergamino). Proses ini disukai petani kopi karena kemungkinan gagalnya sangat kecil. Kopi yang diolah secara basah (washed) biasanya akan menghasilkan seduhan yang clean atau karakter rasa yang lebih jernih. Selain itu, umumnya kopi yang menggunakan proses ini memiliki aroma yang lebih kuat, body ringan, aftertaste lebih berkesan dan acidity lebih tinggi. 
Lain halnya pada kopi arabika, proses basah jika dilakukan pada kopi robusta justru akan menurunkan kadar body kopinya menjadi lebih datar (mute) dan mellow. Metode ini biasanya digunakan untuk menghasilkan kopi robusta yang lebih ringan atau yang lebih dikenal dengan istilah smooth robusta
Ingin coba kopi-kopi dengan proses Washed? cek disini.
Giling Basah (Semi-washed)
Proses ini sebenarnya hampir mirip dengan proses basah yang sudah kami jabarkan di atas. Namun, pada metode giling basah, air yang digunakan tidak terlalu banyak. Air hanya digunakan pada proses perendaman dan saat membersihkan biji kopi saja. Proses ini merupakan proses pasca-panen yang khas di Indonesia, terutama di daerah Sumatera Utara dan Toraja.
Langkah pertama pada metode giling basah adalah pengupasan daging buah ceri kopi dengan menggunakan mesin. Setelah dikupas, biji kopi direndam di dalam air selama 1-2 jam agar bersih. Setelah selesai direndam, biji kopi diangkat lalu dijemur. Pada tahap ini, biji kopi harus sering dibalik agar tingkat kekeringannya merata. Di Sumatera, proses penjemuran tahap pertama memakan waktu sekitar 2-3 hari hingga kulit parchment terbuka. Saat kulit parchment terbuka, biji kopi akan mengering lebih cepat jika dibandingkan dengan proses basah (washed). 
Proses selanjutnya adalah pengupasan kulit parchment. Serupa dengan proses basah, pengupasan ini dilakukan dengan menggunakan huller. Setelah selesai, biji kopi akan menjalani proses penjemuran yang kedua. Penjemuran ini dilakukan hingga kadar air di dalam kopi mencapai 10-12%. Angka tersebut adalah angka panduan standar yang digunakan di seluruh industri kopi, untuk menghindari kopi menjadi busuk atau rusak karena terlalu kering. Pada metode basah, aroma tanah akan memberikan rasa bitter, namun pada metode semi-washed sedikit berbeda. Aroma tanah ini menghasilkan aroma spicy serta profil yang kuat. 
Proses Kering (Natural/Dry Process)
Metode pengolahan kopi yang paling sederhana dan paling organik adalah proses kering (dry processing). Proses kering ini sering disebut juga sebagai proses natural, karena selain simpel, buah kopinya pun tetap utuh. Bayangkan seperti mengeringkan buah anggur hingga menjadi kismis. Selain itu proses fermentasinya juga tidak menggunakan air seperti halnya pada proses basah atau giling basah yang sudah kami jabarkan sebelumnya. Proses kering dilakukan ketika biji kopi yang telah dipetik, disortasi dan langsung dijemur dengan kulitnya, tanpa melakukan proses pengupasan dan pencucian. 
Penjemuran pada proses kering ini dilakukan selama 5-6 minggu. Setelah kering, kopi baru digiling. Hal inilah yang kemudian membuat metode dry wash atau natural dapat menghasilkan cita rasa yang lebih beragam. Untuk mendapatkan kopi dengan kompleksitas rasa tertentu, dibutuhkan pengawasan yang lebih ketat. Metode ini mengharuskan petani untuk membalik biji kopi secara berkala saat penjemuran. Selain itu, petani pun harus sigap terhadap tantangan cuaca. Kopi pada proses ini rentan sekali terserang jamur karena iklim Indonesia yang sangat lembab. 
Pengolahan kopi kering juga sangat tidak konsisten. Untuk menghasilkan secangkir kopi yang clean, manis, dengan rasa yang cukup intens; kopi dengan proses kering membutuhkan lebih banyak tenaga tangan dibandingkan dengan proses basah/giling basah. Bahkan pemetik kopi (pickers) yang paling berhati-hati pun biasanya akan memetik ceri kopi berwarna hijau/setengah matang ketika mereka memetik buah ceri merah matang. Jika ceri kopi ini tidak dipisahkan saat tahap-tahap awal proses pengeringan, ceri kopi berwarna hijau akan berubah menjadi coklat, sehingga sulit dibedakan dari ceri kopi yang matang. Lumayan banyak tantangannya ya! Tak heran, faktor-faktor inilah yang membuat banyak petani menghindari metode natural atau dry ini.  
Ingin coba uniknya kopi dengan proses Natural atau Dry Process? cek disini.
Pulped Natural atau Honey
Proses ini ditemukan pertama kali di Brasil, yang dikenal dengan istilah Cereja Descascada, yang berarti ceri yang dikupas. 
Proses ini hampir mirip dengan proses basah (washed), namun di tahap ini lendir pada ceri kopi dihilangkan dengan menggunakan alat pencuci, tanpa melalui proses fermentasi sama sekali. Ceri kopi, memiliki lima lapisan yaitu kulit (pulp), lendir (mucilage), perkamen (parchment), kulit berwarna perak (chaff), dan biji kopi (coffee bean). Contohnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Pada proses pulped natural ini, kulit ceri kopi dan lendirnya dibersihkan. Metode ini menggunakan lebih sedikit air dibandingkan proses basah/giling basah, sehingga terkadang proses ini disebut juga sebagai proses setengah kering (semi-dry). Karena tidak melalui tahapan fermentasi, kopi yang dihasilkan dari proses ini memiliki konsistensi karakter rasa yang lebih tinggi. Sayangnya, karena tidak ada tahapan fermentasi, Anda akan menemukan rasa yang cenderung hambar. Karena alasan ini, petani kopi pada umumnya menghindari penggunaan metode ini pada varietas kopi super-premium.  Baca artikel kami yang lebih lengkap mengenai Honey process disini.
Ingin mencoba rasa kopi-kopi dengan proses Pulped Natural atau Honey? cek disini.
Demikian beberapa proses pasca-panen yang dapat kami ulas singkat kali ini. Terlepas dari apapun kelebihan beserta kekurangan tiap metode pasca-panen, semua kembali pada preferensi Anda sebagai penikmati kopi. Kopi seperti apa yang ingin Anda nikmati? Karena sudah pasti, proses pasca-panen berpengaruh pada rasa dari kopi itu sendiri. Setidaknya, kami harap Anda dapat lebih mengenali rasa kopi berdasarkan proses/metode pasca-panen yang diterapkan.
Penasaran? Silakan kunjungi laman Shop kami untuk dapat mencoba kopi dengan proses pasca-panen yang berbeda-beda. Yang mana favorit Anda? :) 

https://www.gordi.id/blogs/updates/proses-pasca-panen-dalam-kopi?gclid=Cj0KCQiAvqDiBRDAARIsADWh5TdJwW72LRutSzfJbPy3Tk338o1KIPEWIx6sU0o8o2gAjmyCMruXyqYaAukREALw_wcB


ARABIKA GAYO ACEH =, THE AROMA FROM HEAVEN

Arabika Gayo yang menjadi salah satu varietas kopi terbaik kembali mendapat pengakuan dari pengamat asing, terutama dari anggota Specialty Coffee Association of Europe (SCAE). Mereka menyebut sebagai kopi terbaik dunia, mulai aroma sampai cita rasa yang luar biasa.

Tim asosiasi kopi dari Eropa dan Asia yang tergabung dalam SCAE, Selasa (17/11) siang, sekira pukul 14.00 WIB, menjelajahi kebun kopi Arabika Gayo di Kecamatan Bies, Aceh Tengah. Tim SCAE yang berjumlah 19 orang dari 11 negara ini, melihat langsung perkebunan kopi arabika serta akticitas para petani kopi.

Sebelumnya, tim SCAE ini tiba di Kota Takengon pada Senin (16/11) malam dan langsung dijamu oleh Bupati Aceh Tengah dan Bener Meriah di Pendopo Bupati Aceh Tengah. Para tamu dari berbagai negara ini juga melakukan pertemuan dengan para pelaku kopi dan dilanjutkan dengan kunjungan ke kebun kopi.

Tim SCAE yang berasal dari berbagai negara ini, mengaku kagum melihat kondisi Dataran Tinggi Gayo (DTG) yang merupakan daerah penghasil kopi Arabika terbesar di Indonesia. Bahkan, sebagian diantaranya sempat menikmati beberapa gelas kopi arabika. Salah satunya, Colin Smith asal Inggris.
Menurutnya, kopi arabika gayo memiliki cita rasa yang khas, berupa aroma buah-buahan dan terasa lembut. Sehingga, sebutnya, patut jika dikatakan arabika Gayo merupakan kopi berkualitas terbaik di dunia. “Kopi arabika yang kita minum ini sudah sangat nikmat, apalagi kalau kopi luwak, saya rasa sudah sangat luar biasa,” aku Colin Smith melalui seorang penerjemah.

Saat ditanyai kesan pertama selama menempuh perjalanan dan kunjungan di Aceh Tengah, Colin Smith mengaku sangat terkesan karena semua yang ia dapati berbeda jauh dengan suasana di negara asalnya. “Kesan saya, semua serba berbeda dari Inggris, berbeda dengan suasana di Eropa,” ujar ketua rombongan yang juga mantan presiden SCAE ini.

Sedangkan Sergiy Reminny asal Ukraina juga tampak menikmati kopi Gayo, bahkan ia tidak pernah menolak setiap kali ditawari. Bahkan saat ditanya perbandingan cita rasa kopi Gayo dengan kopi yang berasal dari negara lain, misalnya Brazil, Reminny memberikan penlaian lain. “Jadilah diri sendiri. Jangan banding-bandingkan,” ujarnya sambil meneguk kopi yang dihidangkan buat dirinya beserta rekan-rekannya.

Di tempat terpisah, Bupati Aceh Tengah, Ir H Nasaruddin MM, mengatakan, kehadiran Tim SCAE ini merupakan salah satu upaya memperkenalkan lebih jauh kopi arabika Gayo. Tentunya dari hasil kunjungan ini, permintaan kopi arabika Gayo, akan lebih meningkat di pasaran Eropa. “Ketika permintaan meningkat, tentunya harga kopi arabika Gayo semakin membaik dan petani kita juga ikut sejahtera,” kata Nasaruddin.

Sementara itu, dalam kunjungan tim SCAE selama beberapa hari, di antaranya mengungunjungi pabrik kopi Baburrayan di Kecamatan Pegasing. Para pebisnis kopi ini, juga sempat menikmati pemandangan alam dari kawasan Pantan Terong.(my)



Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Arabika Gayo Dinilai Sebagai Kopi Terbaik Dunia, http://aceh.tribunnews.com/2015/11/18/arabika-gayo-dinilai-sebagai-kopi-terbaik-dunia.

Editor: bakri

LAJUKELA COFFEE : DAFTAR HARGA TERBARU JANUARI 2019

kami dari lajukela coffee Indonesia, Pekanbaru Riau menyampaikan daftar harga terbaru product lajukela coffee di 2019, maka dari itu daftar harga sebelumnya tidak berlaku lagi



Lajukela coffee menyediakan kopi Roasted Bean & Kopi bubuk dalam kemasan 250 gram dan roasting medium (City)


- kopi Arabika Gayo Full Wash 75k
- kopi Arabika Gayo Natural 90k
- kopi Arabika Gayo Honey-90k
- kopi Arabika Gayo Wine-150k

- kopi Red Caturra Reges Natural-80k
- kopi Arabika Gunung Arjuna Natural-80k
- Kopi Arabika Gunung Halu natural 120k
- Kopi Arabika Rengganis Natural 120k 


- kopi Robusta Gembong Pati Semi Wash-50k
- Kopi Robusta Mandailing bubuk (40k)
- kopi Robusta Dampit Malang - Natural - 50k

- Kopi Liberika Meranti Honey 65k
- Kopi Liberika Meranti Semi Wash 50k

Kemasan 1 kg
Robusta Pati Semi Wash-150k
Liberika Meranti Honey-250k
Arabika Gayo Full Wash 250k


Bilamana berminat, silahkan menghubungi kami di 08117603471 atau kunjungi market place Kami di
www.tokopedia.com/lajukelagroup

Pekanbaru Marpoyan 08117603471
Rumbai 08126882002
Duri Mandau 08117603471

Kamis, 25 Oktober 2018

PRODUCT KOPI DARI LAJUKELA KOPI IKUT ROMBONGAN DPRD I Riau ke UKRAINA dan RUSIA


Product Kopi dari Lajukela Coffee Indonesia pernah menggapai Ukraina dan Rusia dimana , dibawa oleh rombongan DPRD I Riau dan Kadin Riau dalam rangka kunjungan kerja .

Product Lajukela Coffee yaitu Kopi Liberika Meranti Riau merupakan salah satu andalan dari jajaran kopi yang berada di bawah management Lajukela Coffee.

Rasa Uniq, ditanam di rawa-rawa, oleh-oleh Riau dan juga merupakan komoditi export ke beberapa negara tetangga seperti Malaysia ,

Berikut beritanya 


Septina dan Empat Anggota DPRD Riau Kunjungi Ukraina, Ini Agendanya

Lajukela Coffee bersama Dubes Indonesia untuk Ukraina
Kunjungan ini merupakan bagian dari memenuhi undangan Science and Technology Center in Ukraine (STCU). Kunjungan tersebut juga dalam rangka penandatanganan MoU kerjasama di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan dua negara. 

Turut mendampingi Septina diantaranya Anggota Komisi I Mira Roza, Said Ismail dan Yurnalis serta Sekretaris Komisi II Karmila Sari. Di samping itu juga ikut serta Ketua Bidang Kerjasama Internasional Kadin Riau, Ervin Abdel Gafar. 

Kegiatan di Kyiv itu sendiri terlaksana pada 27-28 Maret 2018. Penandatanganannya dilakukan di Kantor Kementerian Sains dan Pendidikan Ukraina yang terletak di Jalan Shevchenko Boulevard no.16, Kyiv. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Menteri Pendidikan Ukraina, Maksym Strikha beserta jajaran. Sementara dari KBRI hadir Dubes RI untuk Ukraina Yuddi Chrisnandi. 

Lajukela Coffee dipegang Dubes Indonesia untuk Rusia


Disampaikan Wakil Menteri Strikha bahwa Pemerintah Ukraina berharap kerjasama dapat segera terwujud. Ia juga memberikan penghargaan dan terima-kasih kepada KBRI Kyiv dalam rangka upaya peningkatan kerjasama bilateral di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan. 

Sementara Ketua DPRD Provinsi Riau Septina mengatakan pihaknya memilih bekerjasama dengan STCU adalah karena lembaga ini sudah berpengalaman. Lembaga ini sudah bergeral sejak didirkan 25 tahun lalu tepatnya bulan Oktober 1993.  

“Para peneliti dan ilmuwan pun sudah sangat ahli di bidangnya masing-masing. Insya Allah, kerjasama ini akan membawa kemaslahatan untuk masyarakat Indonesia dan Riau khususnya", imbuh Septina. 

Selain itu, delegasi Riau juga menyempatkan berkunjung ke Institute of Philology Program Studi Eastern Languages and Literature Jurusan Bahasa Indonesia, Taras Shevchenko National University of Kyiv. Kunjungan tersebut dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap hubungan kerjasama budaya Indonesia-Ukraina. 

Pada kunjungan tersebut Septina juga menyampaikan bahwa Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa dan Budaya Melayu. Dia juga menghargai minat mahasiswa mempelajari Bahasa nasional tersebut. "Ke depannya, Provinsi Riau akan membantu mengirimkan buku-buku sastra Melayu sebagai rahan referensi bagi mahasiswa Taras Shevchenko," tutupnya.
Penulis:Abdul Latif
Editor:Jef Syahrul
Kategori:PemerintahanPolitikRiau

https://www.cakaplah.com/berita/baca/2018/04/02/septina-dan-empat-anggota-dprd-riau-kunjungi-ukraina-ini-agendanya/#sthash.uKZBxYxD.dpbs